Tahlilan adalah ritual/upacara selamatan yang dilakukan sebagian umat Islam,
kebanyakan di Indonesia dan kemungkinan di Malaysia, untuk memperingati
dan mendoakan orang yang telah meninggal yang biasanya dilakukan pada
hari pertama kematian
hingga hari ketujuh, dan selanjutnya dilakukan pada hari ke-40, ke-100,
kesatu tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Ada pula yang
melakukan tahlilan pada hari ke-1000.
Kata "Tahlil" sendiri secara harfiah berarti berizikir dengan
mengucap kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah" (tiada yang patut disembah
kecuali Allah), yang sesungguhnya bukan zikir yang dikhususkan bagi
upacara memperingati kematian seseorang.
Kegiatan ini bukan kegiatan yang diwajibkan. orang boleh melakukannya
atau tidak. tahlilan bukanlah kewajiban, dan adalah dusta dan
mengada-ada jika tahlilan ini dihitung sebagai rukun. tahlilan adalah
pilihan bebas bagi setiap orang dan keluarga berkaitan dengan keinginan
mendoakan orangtua mereka ataukah tidak. tahlilan juga bukanlah kegiatan
yang harus dilakukan secara berkumpul-kumpul di rumah duka dan oleh
karenanya dituduhkan membebani tuan rumah. tahlilan itu mendoakan mayit
dan itu bisa dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaah, di satu tempat
yang sama atau di mana-mana. menuduhkan tahlil sebagai bid'ah adalah
mengada-ada dan melawan keyakinan kaum muslim bahwa anak saleh yang
berdoa untuk orangtuanya adalah cita-cita setiap orang.
Yasinan berbeda dari membaca surat Yasin dalam
Alquran. Yasinan pasti membaca surat Yasin, tetapi hanya membaca surat
Yasin belum tentu yasinan.
- Yasinan adalah membaca surat Yasin, baik sendirian atau bersama-sama. Dalam kebersamaan ini bisa membacanya sendiri-sendiri atau membacanya secara kor (berjamaah). Motif yang mendasarinya adalah keyakinan bahwa pahala bacaan dikirimkan kepada orang yang sudah meninggal, untuk mengiringi proses kematian seseorang (keadaan sakit kritis yang diperkirakan kuat menuju kematian atau dalam keadaan sakaratul maut agar yang dibacakannya ini cepat sembuh atau segera matisecara mudah atas dasar kasih sayang Allah dan yang melihatnya merasa kasihan terhadap penderitaan yang sedang sakaratul maut ini, atau dikirimkan kepada orang yang masih hidup tetapi diperlakukan seperti orang yang sudah meninggal, seperti orang pergi haji. Selama haji ia diupacarai yasinan pada hari pertama dari pemberangkatannya hingga hari ke tujuh yang selanjutnya setiap malam Jumat hingga yang bersangkutan kembali sampai di rumah dengan selamat. Upacara Yasinan hampir selalu menyatu dengan tahlilan.
- Ritus yasinan untuk orang mati dilaksanakan sejak hari pertama hingga hari ke tujuh selanjutnya pada hari ke 40, hari ke 100, ulang tahun kematian pertama, ulang tahun kematian ke dua, hari ke 1000, dan selanjutnya setiap satu tahun sekali pada hari kematiaanya sejauh dikehendaki. Karena kerabat yang ditinggal mati memiliki kelebihan ekonomi dan tanggungjawab moral sebagai pelaksanaan ajaran birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua), yasinan dilakukan selama 40 hari sejak hari pertama kematian orang tua atau kerabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar